Diversifikasi Program Latihan

Untuk beberapa posting artikel kedepan, Saya cuplikan postingan dari Mas Suprapto Purwijayanto Ketua Umum Pengurus Pusat PPS Betako Merpati Putih Munas 1999 dari forum sahabatsilat.com, semoga bisa menambah wawasan anggota Merpati Putih:

DIVERSIFIKASI PROGRAM LATIHAN

Dalam perjalanan MP, mudah ditengarai adanya berbagai macam kebutuhan/interest menyangkut program latihan. Sekurangnya ada kebutuhan pendalaman yang berbeda beda dalam kecabangan keilmuan pencaksilat. Kemudian ada kebutuhan khusus yang merupakan pengembangan pencaksilat untuk manfaat yang lebih luas.

Dilain pihak, program latihan standar/reguler yang ada, memang dirancang moderat, sehingga pembobotan beban latihan dirancang untuk kondisi pesilat rata2/umum, untuk rentang usia yang lebar, baik putra maupun putri.

Dalam perjalanan waktu, sudah semakin mendesak, kebutuhan program latihan yang berbeda beda.
Bahan sama, tapi racikannya beda.
Antara lain:
* Program latihan khusus penunjang kedinasan (TNI/POLRI). Sedangkan untuk petugas SAR/KSR PMI/ICRC, ditambah materi latihan deteksi survivor.
* Program latihan khusus/pendalaman bidang penyembuhan.
Bidang ini, saat ini menjadi favorit pendalaman para senior, bergeser dari trend kanuragan. Menyesuaikan diri dengan tantangan yang dihadapi. Termasuk disini riset deteksi aura/jenis energi berbagai tumbuhan, guna keperluan pengembangan pengobatan herbal .
* Program latihan khusus beladiri praktis. Diperlukan oleh wanita/pria yang tidak cukup waktu untuk ikut latihan reguler.
* Program latihan atlit IPSI.
* Program latihan yang memberi pembobotan lebih pada aspek beladiri. Termasuk disini penyiapan atlit tanding MMA.
* Program latihan untuk usia dini (dibawah 14 tahun), tanpa olah nafas.
Dan seterusnya.

Pelatih tinggal melihat catatan tentang racikannya, sedang unsur/bahan2 sudah tahu/sudah dikuasai.
Penyusunan program latihan harus teliti, fokus,berdasar kebutuhan dan kondisi lapangan.

Program latihan untuk pemanfaatan yang lebih luas:
* Program senam kebugaran berbasis pencaksilat.
* Program latihan tunanetra , tunarungu (bisu tuli).
* Program latihan penunjang rehabilitasi korban narkoba.
* Program latihan penyegaran sel.
* Program latihan penunjang prestasi atlit olahraga selain silat.
* Program latihan penderita diabetes.
Termasuk menyusun bentuk senam pasien, merujuk garis energi/meridian, untuk mempercepat penyembuhan sakit tertentu.
Dan seterusnya.
Beberapa program yang sudah disusun dan dilaksanakan MP, perlu evaluasi dan ditingkatkan.

Masing masing perguruan tradisional tentu memiliki kekhasan masing masing yang berpotensi untuk dikembangkan.
Bertujuan agar pencaksilat mengcover seluas mungkin, segmen2 di masyarakat. Serta memberi manfaat seluas luasnya kepada masyarakat, dengan segala sesuatu yang berbasis pencaksilat.

Salam.

Comments